Phillip Rekdale; "Web-Based Learning sebagai hobi menarik, tetapi karena ada banyak masalah termasuk akses, teknik, mahalnya membuat bahan yang "betul bermutu" (formative development perlu banyak waktu), 'isolasi sosial', dan banyak isu pedagogi, mutu pendidikannya dibanding pembelajaran di kelas adalah sangat rendah."
Phillip Rekdale; - Re: Diana Ariani:
"Lagipula kita kan tetap harus berusaha u mengikuti perkembangan dunia"
Di semua negara maju mutu pendidikan berdasar pendidikan yang bermutu di sekolah, di kelas biasa, bukan dari teknologi tertentu. Teknologi hanya sebagai beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk membantu mendukung pembelajarannya, dan hanya dipakai sesuai kebutuhan. Kuncinya adalah metodologi dan kemampuan guru untuk megelola pembelajaran. Tetapi yang aneh, kita ingin mengembangkan beberapa macam teknologi yang tidak sesuai dengan keadaan atau infrastruktur kita, maupun yang paling mahal untuk diimplementasikan. Padahal metodologi dan teknologi tepat guna yang adalah fondasinya pendidikan bermutu adalah gratis, belum dilaksanakan di kebanyakan sekolah di sini, jadi kita belum serius untuk ikut "perkembangan dunia".
Itu betul aneh bahwa kita memilih strategi yang dapat sangat menguntungkan industri teknologi dan komunikasi kita, tetapi kelihatannya paling tidak tepat guna untuk Indonesia karena sekarang ada "1 komputer untuk 2.000 siswa", teknologinya adalah sangat mahal dan paling sulit untuk dilaksanan di negara di mana anggaran untuk perawatan sekolah saja tidak cukup. Apalagi kemampuannya untuk meningkatkan kreativitis pelajar, yang paling penting sekarang, adalah sangat rendah.
Kalau membaca artikel "Pendidikan pada era informasi adalah pendidikan berbasis teknologi komunikasi dan informasi" (Pustekkom) kita dapat melihat bahwa banyak orang adalah pesimis mengenai e-learning:
"Ada yang optimis dan banyak yang pesimis. Ada yang menemukan ironi bahwa “there is no learning in e-learning” (Bonk, 2004). Marilah kita lihat salah satu hasil kajian yang terkait dengan hal tersebut. Curtis J. Bonk, professor di Indiana University yang telah melakukan berbagai penelitian tentang e-learning sejak 2001,salah satunya dalam laporan bertajuk “Online Teaching in an Online World” mencatat bahwa kini semakin banyak instruktur, guru dan professor yang mempelajari dan menerapkan online teaching." Ref: Pustekkom Indonesia
Kalau ada "banyak yang pesimis" di negara maju saja, mengapa kita mikirin? Re: "semakin banyak instruktur, guru dan professor yang mempelajari dan menerapkan online teaching" - Karena makin banyak mempunyai fasilitas untuk mencoba sekarng, dan karena mutu pendidikan di sekolah mereka sudah baik, mengapa tidak? Tetapi kita sudah ketinggalan jauh, kita tidak dapat menghabiskan waktu dan anggaran untuk sesuatu yang belum terbukti. Maupun penulisnya lupa sebut sebabnya mutu pendidikan di negara maju tinggi sekarang adalah karena pembelajaran di sekolah sudah bebasis-pembelajaran kontekstual dengan teknologi tepat guna dan gurunya mampu mengelola pembelajarannya secara efektif.